Apakah anak sedang memperdaya Anda?
Ternyata, tanpa Anda sadari si kecil sedang memperdaya kita.
• Hubungan yang baik tentu tidak akan merugikan antara pihak yang satu dengan pihak lainnya. Sama halnya dengan hubungan antara orangtua dan anak. Sewajarnya, orang tua mengayomi anak sebaliknya anak menghormati orangtua. Sehingga terjalin hubungan yang harmonis, seimbang dan sejalan. Orangtua dan anak harus saling mengingatkan dan bekerja sama agar masing-masing tidak beranggapan bahwa dirinya diperdaya. Namun, bagaimana bila Anda sebagai orangtua merasa telah diperalat/diperdaya oleh anak Anda sendiri?
Untuk beberapa orangtua, diperdaya mengandung arti yang berbeda. Ada orangtua yang menganggap ketika mereka diperdaya oleh anak artinya mereka selalu dibohongi atau dikelabui. Ada juga yang beranggapan diperdaya artinya bersedia mengikuti atau memenuhi semua permintaan anak. Ada juga yang berpikir ketika orangtua tidak dapat menjalankan perannya sebagai orangtua dalam mendidik anak artinya mereka telah diperdaya oleh anak mereka.
Dan tidak semua orangtua peka akan hal itu karena masing-masing dari Anda tentu mempunyai pandangan dan pendapatnya sendiri menyikapi bagaimana sikap anak yang memperdaya orangtuanya.
Bagaimana dengan Anda, apakah Anda merasa anak Anda sedang memperdaya Anda?
"Orangtua yang terlalu memanjakan anaknya biasanya akan mudah diperdaya oleh anak mereka sendiri. Meskipun mungkin bagi mereka, mereka merasa tidak sedang diperdayai. Orangtua yang sangat memanjakan anaknya akan berusaha membuat sang anak berada dalam kenyamanan dengan cara menyediakan segala fasilitas yang dapat membuat anak gembira serta menuruti segala keinginan anak. Tapi, tanpa mereka sadari sikap baik mereka dapat menjerumuskan anak pada ketidakdisplinan, sifat pemberontak, malas, egois dan tanpa secara tidak langsung mereka telah dikontrol oleh anak mereka. Lagi-lagi orangtua harus tahu bahwa perwujudan rasa sayang terhadap anak tidaklah selalu dengan mewujudkan semua permintaan anak. Orangtua harus bijaksana, memutuskan mana yang boleh dan yang tidak boleh." (Robby, 33 tahun, pegawai swasta)
"Semua orangtua pasti pernah mengalami ''diperdaya" oleh anaknya. Saya contohnya. Anak saya sekarang duduk di bangku perguruan tinggi. Bisa dibilang anak saya sudah cukup umur. Namun, kematangan umur bukanlah patokan bahwa seseorang akan berpikir secara dewasa juga. Sebagai orangtua, terkadang saya tahu bahwa saya sedang diperdaya oleh anak saya sendiri. Namun, saya mengerti, itu semua dia lakukan karena dia butuh kebebasan yang dia tidak dapatkan oleh karena aturan-aturan yang saya buat. Jika kita memahami kebutuhan emosional anak, anak juga akan menaati aturan-aturan tersebut tanpa harus memperdaya, membohongi, dan mengelabui kita. Itulah pentingnya komunikasi di antara orang tua dan anak." (Ely, 47 tahun, wiraswasta)
"Saya pernah melihat kejadian bagaimana seorang anak menyuruh ibunya mengerjakan tugas rumahnya. Saat saya bertanya mengapa kamu mau ngerjain PRnya? Lalu dia menjawab dengan tenang: "Daripada besok dia tidak mau masuk sekolah!". Mendengar jawaban itu, saya langsung berpikir, wah benar-benar ibu yang mau diperdaya oleh anaknya. Miris melihat kejadian seperti itu. Mungkin niatnya baik ingin membantu anaknya namun maksudnya salah besar. Membantu anak juga punya batasan. Tidak semua tanggung jawab anak menjadi tanggung jawab kita. Jangan sampai kita diperdaya oleh anak kita semaunya. Bimbing anak untuk belajar bertanggung jawab." (Sartika, 30 tahun, Malang)
Baca juga :
Tokoh-tokoh Filsafat dan Pemikirannya
Dialog Ilmu dan Agama
Untukmu yang Tidak Menawarkan Kemewahan Tapi Mengajakku Berjuang
Pada intinya, selama anak masih di bawah asuhan dan bimbingan Anda, maka Anda berhak mengontrol mereka. Jangan biarkan anak yang mengontrol Anda. Anak hanya perlu diajak bekerja sama agar mereka mau masuk dalam kontrol Anda. Jika sampai ada orangtua yang diperdaya oleh anaknya, pasti ada yang salah dari pola asuhnya. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki.
Bantu kami menyebarkan
0 Response to "Apakah anak sedang memperdaya Anda?"
Post a Comment