Mengingat ilmu psikologi pendidikan itu sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, terlebih bagi orang-orang yang mengeluti dalam bidang pendidikan. Maka akan lebih bijakasana jika para pendidik, guru maupun orang tua memahami betul keadaan anak didiknya. Untuk mengetahui keadaan anak didik secara jasmani maupun rohani tidak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi mereka dituntut memiliki bekal pengetahuan psikologi dalam memahami dirinya secara pribadi, juga diri anak didiknya. Hal ini sangat penting, mengingat keterampilan dalam mendidik anak tidak diwariskan dari orang tua, melainkan perlu belajar dari siapapun, termasuk orang tuanya yang telah mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari didalam rumah tangga. Namun, pengalaman orang tua dalam mendidik putera-puterinya itupun belum cukup manakalah menginginkan pendidikan yang sangat luas dalam mendidik, selain pengalam orang tuanya, terlebih bila keterampilan orang tua dalam mendidik putera-puterinya kurang berkenang atau tidak cocok dengan kondisi perkembangan anak-anaknya.
Bertolak dari itu semua maka yang harus diperhatikan oleh para pendidik, guru dan orang tua adalah memahami unsur manusianya sebagai makhluk yang memiliki jiwa, dan lebih ditekankan pada jiwanya yang terjadi secara serempak antara organ tubuh dengan organ jiwanya. Selanjutnya melahirkan tingkah laku dan aktivitas lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Baik sebagai makhluk individual maupun makhluk sosial. Hal ini menunjukkan bahwa dalam diri manusia terdapat kemampuan untuk menerima atau merangsang stimulus dari luar, dimana kemapuan ini selalu berhubungan dengan pengenalan (kognisi), juga adanyakemampuan untuk melahirkan sesuatu yang terjadi dalam jiwanya, kemampuan ini selalu berhubungan dengan motif maupun kemauan (konasi).
Oleh karena itu tidaklah berlebihan jika para ahli psikologi seperti plato, Aristoles maupun para ahli pemikir lainnya telah banyak membicarkan masalah kejiwaan. Sebagai contoh, ketika seseorang mengadakan onstropeksi terhadap hal-hal yang pernah terjadi maka akan terkesan kembali pengalaman-pengalaman yang pernah dialaminya. Seperti dia merasa senang ketika melihat sesuatu yang indah, berpikir ketika mengalami sesuatu msalah dan berusaha secara maksimal untuk memecahkannya, ingin membeli sesuatu barang yang sangat dibutuhkan dan lain sebgainya. Semua itu menunjukkan gambaran dalam diri manusia sudah berlangsungnya kegiatan atau aktifitas kejiwaan.
Dengan kata lain tingkah laku atau aktivitas setiap individu tentunya tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat adanya rangsangan atau stimulus yang mengenai individu tersebut. Bagiamanapun juga, tingkah laku atau stimulus yang mengenainya dan yang terjadi secara serentak untuk mengetahui lebih jauh gejala jiwa, maka dapat dibedakan menjadi empat bagian yakni:
1. Gejala pengenalan (kognisi)
2. Gejala perasaan (kombinasi)
3. Gejala kehendak (konasi)
4. Gejala campuran (kombinasi_
A. Gejala pengenalan (kognisi)
Gejala ini meliputi beberapa unsur berikut ini:
1. Pengamatan
Mengenal dunia secara riil dengan menggunakan alat indar merupakan bagian dari pengamatan. Oleh karena itu, pengamatan dapat dikatakan sebagai pintu gerbang sebagai masuknya pengaruh dari luar. Baik pengaruh dari pisisk, pengalaman, pendidikan, mengamati pada anak-anak atau peserta didik menerima pelajaran, dan lain sebagainya.
2. Tanggapan
Tanggapan biasanya didefinisikan sebagai bayangan yang dihasilkan dari pengamtan, juga bayangan yang tinggi setelah melakukan pengamatan.
3. Ingatan
Manusia sebagai pribadi atau aktifitasnya tidaklah semata mata dipengaruhi dan ditentukan oleh sesuatu yang berlangsung sekarang, tetapi juga dipengaruhi oleh masa lalu, sehingga masa lalupun ikut menentukannya.
B. Gejala perasaan dan emosi
1. Perasaan
Perasaan merupakan ssuatu gejala kejiwaan yang dimiliki oleh manusia yang biasanya melahirkan sifat suka maupun tidak suka terhadap sesuatu subjek yang dituju, selanjutnya memberikan penilaian terhadap objek tersebut yang bersifat subjektif.
2. Instink
Disebut juga dengan naluri (ghazirah), merupakan kesanggupan manusia maupun binatang untuk melakukan sesuatu yang kompleks tanpa latihan sebelumnya terarah dan tertujuh kepada suatu dorongan nafsu atau lainnya dan dimiliki sejak lahir. Dengan demikian perbuatan intink tidak akan berubah mulai sejak kita dilahirkan hingga kita meninggal.
3. Kebiasaan
Adalah perbuatan atau tingkah laku yang dilakukan dengan sendirinya, dan kadang-kadang dipengaryhu oleh akal pikirannya. Perlu diketahui bahwa pada awal mulanya perbuatan yang dilakukan sangat dipengaruhi oleh akal pikirannya, tetapi lama kemudian [engaruh akal pikrannya akan menghilang, bahkan tidak menutup kemungkinan akan hilang.
Assalamualaikum
ReplyDeletenice pos gan...
waalaikum salam..
Deletethnks gan
oky gan
DeleteNice pos 👍
ReplyDeletemkasih sayangku
DeleteIya sayangku
Deletesalam gan...
ReplyDeleteluar biasa dnantikan pos berikutnya gan
kunjungi balik yah
salam balik gan...
Deletemkasih..
udah gan, udah saya kunjungi
mkasih gan...
Deletenice banget gan...
ReplyDeletekunjungi balik yah
assalamualaikum
ReplyDeletesangat bermanfaat postingannya gan...
waalaikum salam gan
Deletebener banget tuh gan...
assalamualaikum
ReplyDeletesangat bermanfaat postingannya gan...
kunjungi balik yah gan...
assalamualaikum...
ReplyDeletegood nice pos
Nice pos
ReplyDeletetrimah kasih semua
ReplyDeletemkasih semua
ReplyDeleteArtikel ini mengingatkan saya untuk terus menggali dan terus mencari informasi dan hal-hal baru.
ReplyDeleteTapi saya belum paham dengan substansi dari pikiran positif itu sendiri seperti apa dan bagaimana mana membuat pikiran kita menjadi positf. Mungkin di artikel lain bisa sedikit menjelaskan arti pikiran positif.
NICE POSNYA
subhanallah.. analogi sederhana tapi mendalam maknanya. sesuatu yg kita ketahui namun tak pernah kita sadari,membuka pikiran dan hati saya.
ReplyDeleteMakasih mas, jarang ngeblog/online belakangan. Iseng jalan2 eh nyantol kesini. Saya hanya bisa bilang anda seorang blogger sejati... salut mas. Salam jabat erat dari saya.
ReplyDeleteSebuah flu berat tak akan begitu mengganggu bila bukan sebab nasihat dari teman-teman kita.
ReplyDeleteCobalah untuk belajar sesuatu tantang segala sesuatu dan segala sesuatu tentang sesuatu
ReplyDeleteOm CB kenapa gak pakai yang begini aja: expr:alt='data:post.title' kalau begitu kan sesuai dengan judul artikelnya?
ReplyDeleteCinta mungkin akan memberikan luka. Tapi luka akan membuatmu lebih dewasa.
ReplyDeleteButuh kepercayaan dalam cinta, karena cinta punya kekuatan ununtuk saling menyakiti. Namun cinta juga yang tidak membiarkan itu terjadi.
ReplyDeleteMakasih mas, jarang ngeblog/online belakangan. Iseng jalan2 eh nyantol kesini. Saya hanya bisa bilang anda seorang blogger sejati... salut mas. Salam jabat erat dari saya.
ReplyDeleteKeceriaan dan kesehatan alami melahirkan satu sama lain.
ReplyDeleteTertawa yang baik dan tidur panjang ialah obat paling baik dalam buku dokter.
ReplyDeletenice
ReplyDeleteJangan terlalu tergantung pd orang lain, bahkan sahabatpun tak akan selalu ada untukmu. Jadilah pribadi yg MANDIRI.
ReplyDelete