“ Welcome To Puspitasari’S Blog, Ikuti & Sertakan Comment Thnks To Visit Guys ”

Jika Anda melakukan salah satu dari 5 hal ini, Anda telah menghancurkan suami Anda secara emosional


Pria tak selalu setegar batu karang. Perasaan dan harga dirinya dapat terluka saat Anda bertindak semena-mena. Hindari kehancuran emosional suami tercinta dengan tidak melakukan 5 hal berikut ini.

•    Pria tak selalu setegar batu karang. Menjadi makhluk yang mengedepankan logika, tak berarti perasaannya sekuat baja. Suami Anda pun demikian adanya. Perasaannya dapat saja terluka dan harga dirinya porak poranda saat Anda sebagai istri begitu saja menghempaskan dirinya ke jurang tak kasat mata.
Sadar atau tidak sadar, inilah alarm untuk Anda mengintrospeksi diri. Hindari kehancuran emosional suami tercinta dengan tidak melakukan 5 hal berikut ini:

•    1. Berbicara buruk tentangnya di depan keluarga dan sahabat
      Menerima suami sebagai satu paket lengkap menghadirkan tantangan tersendiri. Terlebih ketika Anda menyadari, mengharapkannya berubah adalah sebuah hal yang sulit terealisasi. Meskipun demikian, bukan berarti Anda berhak untuk mengumbar keburukan suami kepada khalayak, termasuk keluarga dan teman-teman dekat. Dengan menunjukkan hal-hal negatif dari dirinya, Anda membangun sebuah dinding tebal dalam hubungannya dengan orang-orang terdekat Anda. Rumah tangga ini milik Anda berdua dan secara subjektif, keluarga serta sahabat besar kemungkinan akan mengambil sisi membela Anda. Anda pun perlu ingat, segala keburukan suami adalah bagian dari Anda sekarang dan menjadi kewajiban Anda berdua untuk menyelesaikannya. Suatu hari, suami dapat menggunakan kata-kata Anda untuk membalikkan keadaan. Apabila keburukan suami memang mengancam keutuhan rumah tangga, lebih baik Anda berkonsultasi dengan pihak ketiga yang dapat membantu melalui pandangan yang objektif, seperti psikolog atau konselor pernikahan.

•    2. Menanggapi pembicaraannya dengan sarkastik
      Ini adalah cara yang dapat segera meruntuhkan kepercayaan diri dan harga dirinya. Anda secara terang-terangan menunjukkan Anda tidak menghargainya. Melalui ucapan tanpa tedeng aling-aling, disertai ekspresi dan bahasa tubuh yang penuh sarkasme. Memutar mata Anda kala ia berbicara, bak seorang remaja pemberontak yang melawan kata-kata orang tua. Apabila Anda merasa pembicaraan ini berlawanan dengan pemikiran Anda, tetap berikan ia kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya. Jadikan suami Anda pusat perhatian untuk beberapa saat dan dengarkan baik-baik opininya. Simpan dulu keluhan-keluhan Anda hingga ia mengeluarkan seluruh uneg-uneg di dalam hatinya. Ia memercayakan Anda sebagai pihak yang ia anggap sebagai rekan diskusi terbaik. Hargailah niatnya ini dengan menjadi pendengar yang baik dan tawarkan uluran tangan untuk membantunya dengan tulus, tanpa niatan mengontrol hidupnya.

•    3. Konsisten mengkritik hasil kerjanya
      Wanita dianugerahi kemampuan mengamati detil lebih baik dari kebanyakan pria. Sayangnya, anugerah ini sering menjadi pangkal persoalan. Anda lebih banyak mencari celah dan kelemahan di balik hasil kerjanya. Lipatan baju yang kurang rapi, pilihan warna yang tidak cocok, berbagai ketidaksempurnaan dalam hal-hal sederhana di keseharian Anda. Bagi pria, ini berarti ia tidak cukup baik untuk Anda dan Anda tidak menghargai usaha serta perjuangannya. Kritik seperti apa yang akan menghancurkan hubungan Anda?

o    Kritik yang merujuk kepada kepribadian atau karakter, bukan perilaku
o    Isi kritik menyalahkan
o    Tidak mengarah kepada perbaikan atau penemuan solusi
o    Didasarkan pada satu cara tunggal untuk melakukan sesuatu dengan benar
o    Merendahkan pihak yang dikritik
Berikan penghargaan terlebih dahulu sebelum Anda melontarkan kritik, sehingga suami Anda tahu bahwa apa yang dikerjakannya bukanlah hal yang sia-sia. Bungkuslah kritik Anda dengan manis dan utarakan kritik yang membangun, yaitu yang memberikan jalan keluar untuk masalah yang dihadapi.

•    4. Membandingkan dengan orang lain
      Rumput tetangga sering terlihat lebih hijau. Ketika apa yang dilakukan suami jauh dari ekspektasi, Anda seakan tak kuasa untuk membandingkan dirinya. Baik dengan pasangan lain yang Anda kenal, atau lebih menyakitkan lagi, dengan mantan pasangan Anda. Well, ini adalah kompetisi semu yang konyol. Suami Anda akan berpikir, Anda tidak tulus mencintainya dan Anda hanya hidup dalam khayalan romantis yang jauh dari realistis. Matikan adegan drama Korea atau film cinta yang berputar di dalam benak Anda. Cobalah untuk melihat lebih teliti, ia sedang mengungkapkan rasa cintanya dengan cara yang lebih orisinil dan tak kalah tulus. Tatap matanya dan jika Anda merasakan gelitik kupu-kupu di perut Anda, Anda sadar bahwa he is the one.

•    5. Menolak berbagi dengannya
      Sebagai rekan utama dan satu-satunya dalam rumah tangga, suami adalah tempat Anda berbagi pikiran serta masalah Anda. Jika ia mengetahui, Anda lebih suka bercerita kepada sahabat tersayang (apalagi jika sahabat Anda seorang pria pula), ia akan merasa otoritasnya telah dilewati dengan tidak hormat. Suami Anda akan merasa dirinya tidak berarti karena Anda tidak percaya padanya. Kepercayaan yang menjadi fondasi utama hubungan Anda dan ia bukan hanyalah seorang yang berbagi ranjang dengan Anda. Seakan Anda berkata nyaring kepadanya, "Aku akan berbicara dengan seseorang yang lebih mengerti diriku dan itu bukanlah kamu." Belajarlah untuk menyuarakan isi kepala dan hati Anda kepadanya. Satu catatan, persiapkan diri Anda untuk mendapatkan action plan darinya. Lelaki cenderung berfokus mencari solusi saat menjadi teman curhat, berbeda dengan kebanyakan wanita yang dapat mengeluh berjam-jam tanpa berusaha mencari jalan keluar.

         Menjalani rumah tangga memerlukan kedewasaan, kerelaan hati untuk menahan diri, dan berkompromi. Rajinlah berdiskusi empat mata dengan suami tercinta dan pahami perasaan serta karakter masing-masing untuk meminimalkan konflik yang terjadi.

Anda suka artikel ini? Bagikan dengan teman-teman

3 Responses to "Jika Anda melakukan salah satu dari 5 hal ini, Anda telah menghancurkan suami Anda secara emosional"

  1. Haduh.. meskipun saya belum berumah tangga, tapi bisa buat pelajaran deh. hehehe

    ReplyDelete
  2. Benar sekali, hal itu sangatlah benar, thanks infonya

    ReplyDelete
  3. Bagus juga nih buat pelajaran masa depan

    ReplyDelete